MIN 8 Aceh Besar terus menguatkan perannya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kebiasaan positif melalui budaya literasi. Sejak awal tahun ajaran, madrasah ini secara konsisten mengintegrasikan kegiatan literasi dalam keseharian siswa, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Setiap pagi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, siswa-siswi diarahkan untuk mengikuti program “15 Menit Membaca”, sebuah gerakan sederhana namun berdampak besar dalam menumbuhkan minat baca. Di bawah bimbingan guru kelas, mereka membaca buku pilihan yang tersedia di perpustakaan madrasah atau dari koleksi pribadi yang dibawa dari rumah. Kegiatan ini disambut antusias oleh para siswa, yang kini mulai menjadikan membaca sebagai bagian dari rutinitas harian mereka.

Tak hanya itu, berbagai program literasi juga dikembangkan untuk menstimulasi kemampuan berpikir kritis dan menulis kreatif, seperti lomba sinopsis buku, menulis cerita pendek, dan pojok baca kelas. Peran aktif guru dan tenaga kependidikan dalam menciptakan suasana yang mendukung literasi menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Mereka tak hanya menjadi fasilitator, tetapi juga teladan dalam membiasakan membaca dan berdiskusi.

Kepala MIN 8 Aceh Besar menyampaikan bahwa budaya literasi bukan sekadar target program, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk membentuk generasi yang gemar belajar, terbuka terhadap pengetahuan, dan mampu menyaring informasi secara bijak di tengah derasnya arus digital.

Dengan langkah-langkah nyata dan dukungan seluruh pihak, MIN 8 Aceh Besar yakin bahwa membudayakan literasi bukan hal yang mustahil. Madrasah terus bergerak maju untuk menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif, di mana literasi tumbuh menjadi kebiasaan, bukan paksaan.